Sabtu, 22 Mei 2010

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT PROFESIONAL

Oleh: Liana Sriulina Br S, Nurhidayati, Nur Ikhsan, Olga dan Widya
School of Nursing Universitas Pelita Harapan
Lippo Village
22 Mei 2010


Pendidikan ilmu keperawatan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin berkembang, hal ini dapat ditilik dari tingkat pendidikan yang berjenjang. Sehingga untuk meningkatkan peran dan fungsinya sebagai perawat profesional diperlukan peningkatan pendidikan, dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan sebagai bekal dalam melakukan peran dan fungsi secara profesional. Perjuangan tingkat pendidikan keperawatan di Indonesia untuk saat ini sudah mulai tersusun bahkan sampai ke Strata 3. Peningkatan ini disertai dengan adanya kebebasan media informasi sehingga dapat membantu meningkatkan citra perawat dari pandangan masyarakat secara umum terhadap peran dan fungsi keperawatan.


Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan profesional serta merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Pelaksanaan pelayanan kesehatan dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif. Hal ini ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat, baik sakit maupun sehat, yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia(Mubarak & Chayatin, 2009).


Dalam memberikan pelayanan kesehatan, perawat akan menghadapi berbagai individu yang unik. Setiap individu memiliki banyak peran, baik dalam struktur maupun fungsinya sehinggaindividu secara terus menerus dapat mengadakan interaksi terhadap lingkungannya. Perawat diharapkan mampu menganalisis secara teoritis faktor yang ada pada setiap situasi dalam pengambilan keputusan yang tepat. Agar dapat melaksanakan tugas sesuai dengan tuntutan tersebut perawat harus dapat mengadakan pendekatan kepada klien sehingga tercapai pelayananperawatan yang bermutu(Mubarak & Chayatin, 2009).


Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan secara profesional sesuai dengan harapan masyarakat maka diperlukan peran dan fungsi perawat. Peran perawat berdasarkan konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 menurutMubarak & Chayatin (2009:76) meliputi pemberi asuhan keperawatan, advokat, edukator, koordinator, kolaborator, konsultan dan pembawa perubahan. Sedangkan fungsi perawat dalam melaksanakan perannya meliputi beberapa fungsi antara lain independen, dependen dan interdependen.
Sebagai seorang perawat harus mengetahui, menyadari dan melakukan peran dan fungsinyasecara profesional, dalam memberikan asuhan keperawatan maupun pelayanan kesehatan yang diberikan terhadap klien.


Peran dan Fungsi
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Hal ini dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar profesi keperawatan dan bersifat konstan.Fungsi adalah suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan perannya dan dapat berubah dari suatu keadaan ke keadaan yang lain (Indarwati, 2008).

Klasifikasikasi dari peran perawat terdapat 9 elemen, antara lain:



1. Pemberi Asuhan Keperawatan


Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien mendapatkan kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan. Proses penyembuhan lebih dari sekedar sembuh dari penyakit tertentu. Perawat memfokuskan asuhan keperawatan berdasarkan kebutuhan kesehatan klien secara holistik, meliputi upaya mengembalikan kesehatan emosi, spiritual dan sosial. Pemberi asuhan memberikan bantuan bagi klien dan keluarga dalam menetapkan tujuan, mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan energi serta waktu yang minimal (Potter dan Perry, 2005:286).



2. Advokat


Peran ini dilakukan perawat membantu klien, keluarga dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan, kususnya dalam mengambil persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada klien. Selain itu dapat berparan mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, yang meliputi hak atas pelayanan yang sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk mendapatkan ganti rugi akibat dari kalalaian tindakan (Mubarak & Chayatin, 2009:77).


3. Edukator


Peran perawat sebagai edukator atau pendidik dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan pengetahuan kesehatannya, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah diberikan pendidikan kesehatan(Mubarak & Chayatin, 2009:77). Sedangkan menurut Potter dan Perry (2005:287) perawat pendidik mempunyai latar belakang pengalaman klinis yang memberikan asuhan keperawatan berdasarkan teori. Dalam pendidikan keperawatan untuk menyiapkan peserta didiknya sebagai perawat yang terampil serta memiliki spesialisasi klinis.Perawat pendidik dalam pengembangan staf memberikan program pendidikan bagi perawat yang bekerja di institusinya. Program ini meliputi orientasi karyawan baru, kursus asuhan perawatan kritis, pengenalan alat-alat baru dan prosedurcara penggunaannya. Pendidikan kesehatan pada klien, fokus perawat memberikan pengetahuan pada klien dan keluarga yang sakit atau yang tidak mampu dalam melakukan pemenuhan kebutuhan baik dirumah sakit maupun untuk perawatan dirumah.


4. Koordinator


Perawat koordinator berperan mengarahkan, merencanakan dan mengorganisasi pelayanan kesehatan sehingga pemberian pelayanan terarah sesuai dengan kebutuhan klien (Mubarak & Chayatin, 2009:77). Sebagai menejer, perawat mengkoordinasikan dan mendelegasikan tanggung jawab asuhan keperawatan serta mengawasi tenaga kesehatan lainnya (Potter dan Perry, 2005: 287).


5. Kolaborator


Sebagai kolaborator perawat melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mencapai tujuan yang sama dalam mencapai kesehatan klien secara optimal. Kolaborasi seharusnya selalu menjadi suatu gaya dalam berinteraksi antara perawat dengan klien, keluarga serta tim kesehatan lain. Meskipun berkolaborasi dengan seorang individu, keluarga, atau sebagai bagian daritim, perawat terlibat dalam pengambilan keputusan bersama untuk memecahkan masalah (Hitchcock, 2003).


6. Konselor


Sebagai konselorperawat memberikan bantuan dalam pemecahan masalah dan beberapa pilihan solusi yang dapat diambil oleh klien maupun keluarga terhadap pemahaman dan pemilihan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalahnya. Klien pada umumnya mencari konseling ketika mereka tidak mampu untuk membuat keputusan mengenai kesehatan atau masalah pribadinya. Dalam konseling konselormengeksplorasi perasaan dan perilaku dari klien serta memberikan pemahaman kepada klien mengenai masalah yang dihadapi (Hitchcock, 2003).


7. Konsultan


Perawat sebagai konsultan merupakan tempat konsultasi klien terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang diberikan kepada klien. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan (Mubarak & Chayatin, 2009:78).


8. Pembawa Perubahan


Peran perawat sebagai pembawa perubahan dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan (Mubarak & Chayatin, 2009:78).


9. Peneliti


Peran perawat peneliti adalah menggali masalah untuk meningkatkan asuhan keperawatan serta menggambarkan lebih jauh serta memperluas cakupan praktek keperawatan. Perawat peneliti dapat bekerja dilingkungan akademik, rumah sakit dan komunitas (Potter dan Perry, 2005:287).

Fungsi perawat dalam melaksanakan perannya menurut Mubarak & Chayatin(2009:86) dapat dikategorikan menjadi 3 fungsi.


1. Fungsi Independen


Fungsi independen merupakan fungsi dimana perawat melaksanan perannya secara mandiri,tidak bergantung pada orang lain atau tim kesehatan lainnya.


2. Fungsi Dependen


Kegiatan ini dilakukan oleh seorang perawat atas instruksi dari tim kesehatan lain atau tindakan pelimpahan tugas yang diberikan, seperti pelimpahan dari dokter, ahli gizi, radiologi dan sebagainya.


3. Fungsi Interdependen


Fungsi interdependen merupakan kerja tim yang sifatnya saling ketergantungan, baik dalam keperawatan maupun kesehatan. Fungsi ini terjadi dalam bentuk pelayanan kesehatan dan membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian pelayanan, seperti memberikan asuhan keperawatan pada klien yang mempunyai penyakit kompleks yang tidak dapat diatasi hanya oleh perawat.


REFERENSI


Hitchcock, J, E., Schuber, P. E., Thomas, S. A. (2003). Community Health Nursing
Caring in Nursing. (2nd ed). New York. Thomson Delmar Learning.

Indarwati, R. (2008). Peran dan Fungsi Perawat. Diunduh 31Maret 2010.
http://www.ners.unair.ac.id.

Mubarak, W. I., & Chayatin, N. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan
Teori (Vol. 1). Jakarta: Salemba Medika.

Potter, P. A., & Perri, A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses dan Praktik. ( ed.4 ). Jakarta: EGC.




Jumat, 02 April 2010

Peran dan Fungsi Perawat

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT

Oleh: Iksan, Liana Sriulina Br S, Nurhidayati, Olga, Widya
SON UPH Karawaci
02 April 2010

Perkembangan kesehatan yang semakin pesat membuka pengetahuan masyarakat mengenai dunia kesehatan dan keperawatan. Kinerja tenaga kesehatan banyak disoroti dan dikritisi oleh masyarakat, karena pengetahuan kesehatan masyarakat yang semakin meningkat. sehingga berpengaruh terhadap tuntutan pelayanan kesehatan oleh masyarakat termasuk pelayanan keperawatan. Oleh karena itu citra seorang perawat yang menjadi sorotan, tentu saja merupakan tantangan bagi profesi keperawatan dalam mengembangkan profesi keperawatan selama memberikan pelayanan yang berkualitas dalam hal mengembangkan citra perawat di masyarakat.

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu sistem dan dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar profesi keperawatan dan bersifat konstan. Fungsi adalah suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan perannya dan dapat berubah dari suatu keadaan ke keadaan yang lain (Indarwati, 2008)

Fungsi Perawat
Ada tiga jenis fungsi perawat dalam melaksanakan perannya, yaitu;
Dependen, yaitu melaksanakan pekerjaan dengan bantuan orang lain atau ketergantungan. Maksud bergantung adalah melakukan tugasnya berdasarkan anjuran atau delegasi dari perawat lain yang bekerja sama menangani klien dalam mencapai satu tujuan tertentu dalam satu departemen.
Independen, yaitu melaksanakan pekerjaan dengan mandiri. Melakukan tugasnya berdasarkan data hasil analisis pemikiran kritis yang diperoleh dari pengkajian primer atau secara langsung
Interdependen, yaitu melaksanakan pekerjaan dengan berkolaborasi dengan pihak lain atau antar departemen. Melakukan tugasnya berdasarkan instrksi ataupun delegasi yang diberikan.
Peran Perawat
Perawat berperan dalam meningkatkan kesehatan dan pencegahan penyakit, serta memandang klien secara komprehensif. Peran perawat sebagai fungsi dengan keterkaitan berbagai peran seperti pemberi perawatan, membuat keputusan klinik, pelindung dan advokat ,manejer kasus, rehabilitator, komunikator dan pendidik (Potter dan Perry, 2005 hal: 286)

Pemberi Perawatan
Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien mendapatkan kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan. Proses penyembuhan lebih dari sekedar sembuh dari penyakit tertentu . Perawat memfokuskan asuhan pada kebutuhan kesehatan klien secara holistik, meliputi upaya mengembalikan kesehatan emosi, spiritual dan sosial. Pemberi asuhan memberikan bantuan bagi klien dan keluarga dalam menetapkan tujuan dan mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan energi dan waktu yang minimal (Potter dan Perry, 2005 hal:286)

Pembuat Keputusan Klinis
Untuk memberikan perawatan yang efektif, perawat menggunakan keahliannya berpikir kritis melalui proses keperawatan. Sebelum mengambil tindakan keperawatan, baik dalam pengkajian kondisi pasien, pemberian perawatan dan mengevaluasi hasil, perawat menyusun rencana tindakan dengan menetapkan pendekatan terbaik bagi tiap klien. Perawat membuat keputusan itu sendiri atau berkolaborasi dengan klien, keluarga dan berkonsultasi dengan profesi kesehatan yang lainnya (Potter dan Perry, 2005 hal:286)


Pelindung dan Advokat Klien
Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan.
Sebagai advokat, perawat melindungi hak klien sebagai manusia dan secara hukum, serta membantu klien dalam menyatakan haknya bila dibutuhkan. Membela hak klien yang menolak suatu tindakan (Potter dan Perry, 2005 hal:286)


Manejer Kasus
Perawat berperan mengkoordinasi aktivitas anggota tim kesehatan. Serta mengatur waktu kerja dan sumber yang tersedia di tempat kerjanya. Sebagai manejer, perawat mengkoordinasikan dan mendelegasikan tanggung jawab asuhan dan juga mengawasi tenaga kesehatan lainnya (Potter dan Perry, 2005 hal: 287)

Rehabilitator
Perawat berperan sebagai rehabilitator, dimana rehabilitasi merupakan proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi maksimal setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan klien. Mengembalikan peran dan fungsi klien terhadap lingkungannya dengan memberi motivasi agar klien dapat beradaptasi dengan keterbatasannya (Potter dan Perry, 2005 hal:287)


Komunikator
Peran sebagai komunikator merupakan pusat dari seluruh peran perawat yang lain. Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien, keluarga klien, antara sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas. Kualitas komunikasi merupakan faktor yang penting dalam memenuhi kebutuhan individu keluarga dan komunitas (Potter dan Perry, 2005 hal:287)


Penyuluh
Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur, menilai apakah klien mengerti dengan penjelasan perawat dan mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran. Perawat menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan klien serta melibatkan keluarga (Potter dan Perry, 2005 hal:287)


Pendidik
Peran perawat pendidik bekerja terutama di sekolah keperawatan, departemen pengembangan staf dan departemen pendidikan klien. Perawat pendidik mempunyai latar belakang pengalaman klinis yang memberikan mereka keahlian klinis dan pengetahuan teoritis. Perawat pendidik di sekolah keperawatan menyiapkan peserta didiknya untuk berfungsi sebagai perawat, dan secara umum memiliki spesialisasi klinis dibidang tertentu dan pengalaman klinis.
Perawat pendidik di departemen pengembangan staf memberikan program pendidikan bagi perawat yang bekerja di institusinya. Program ini meliputi orientasi karyawan baru, kursus asuhan perawatan kritis, pengenalan alat-alat baru dan prosedur penggunaannya. Untuk departemen pendidikan klien, perawat berfokus pada mengajarkan klien yang sakit atau yang tidak mampu, juga pada keluarga untuk perawatan dirumah (Potter dan Perry, 2005 hal:287)


Administrator
Perawat sebagai administrator berfungsi untuk pengaturan dana, tenaga kerja, program perencanaan strategi dan pelayanan, evaluasi pegawai dan pengembangan pegawai (Potter dan Perry, 2005 hal:287)


Peneliti
Perawat peneliti menggali masalah untuk meningkatkan asuhan keperawatan dan untuk mendefenisikan lebih jauh dan memperluas cakupan praktek keperawatan. Perawat peneliti dapat bekerja dilingkungan akademik, rumah sakit, dan komunitas (Potter dan Perry, 2005 hal:287)


Kolaborator
Peran perawat sebagai kolaborator melakukan kolaborasi dengan yang lain untuk mencapai tujuan yang sama. ini adalah suatu proses dalamsebuah lingkungan yang saling menghargai dan kooperatif. Kolaborasi seharusnya selalu menjadi suatu gaya dalam berinteraksi antara perawat kesehatan komunitas dengan klien dan sama pentingnya peran operawat ketika perawat berfungsi sebagai bagian dari sebuah tim. Meskipun berkolaborasi dengan seorang individu, sebuah keluarga, sebuah agensi, atau sebagai bagian dari sebuah tim, perawat kesehatan komunitas terlibat dalam sebuah pembuatan keputusan bersama berhubungan dengan aksi yang paling tepat untuk dilakukan untuk memecahkan masalah (Hitchcock, 2003)


Konselor
Konseling pada levelpaling dasarnya adalah sebuah proses menolong klien untuk memilih solusi yang tepat untuk masalah mereka. Klien pada umumna mencari konseling ketika mereka tidak mampu untuk membuat keputusan mengenai kesehatan atau masalah pribadi. Konseling melibatkan eksplorasi perasaan dan perilaku pada bagian klien dan langsung kepada menolong pemahaman klien mengenai pemahaman dirinya sendiri. Perawat kesehatan komunitas memiliki peran penting sebagai konselor (Hitchcock, 2003)



Referensi

Hitchcock, J, E., Schuber, P. E., Thomas, S. A. (2003). Community health nursing caring in
nursing. (2nd ed). New York. Thomson Delmar Learning

Indarwati, R. (2008). Peran dan fungsi perawat. Diperoleh tanggal 31 Maret 2010 dari
http://www.ners.unair.ac.id/materikuliah/peran & fungsi perawat.pdf

Peran, fungsi, tanggungjawab, dan lingkup kewenangan perawat generalis (2007). Diperoleh
31 maret 2010 dari
http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/11/d9eb7b4b167d0048407b135ccd8abb093c598d69.pdf


Potter, P. A., & Perri, A. G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, dan praktik. ( ed.4 ). Jakarta: EGC